Minggu, 23 Oktober 2011

Tugas Bahasa Indonesia 1 ke-2


Omong Jakarta di Awal Abad 19

Pada akhir abad ke-19, kelompok etnis Indonesia yang beraneka ragam telah kehilangan identitasnya. Mereka digantikan oleh sebuah suku bangsa baru, yaitu orang Batavia (Betawi atau Jakarta Asli).

Berdasarkan pernyataan Raffles bahwa sebahagian besar budak yang ada pada tahun 1815 berasal dari Bali dan Sulawesi Selatan serta tak ada yang berasal dari suku Jawa, sangat amat jelas sekali bahwa populasi Indonesia di kota ini pada waktu itu mayoritas berasal dari pulau-pulau diluar Jawa, dan terutama dari Indonesia Timur.

Di ommelanden (daerah pedalaman tepat dipinggir Batavia), populasi orang-orang Indonesia Timur presentasenya lebih kecil, namun secara keseluruhan jumlahnya cukup besar. Karena itu, dalam buku The Ethnic Profile Of Jakarta karya Lance Castle, secara genetika orang-orang dari Indonesia Timur memiliki kontribusi besar bagi terbentuknya suku bangsa yang baru tersebut. Dipihak lain, kebudayaan yang turut membentuk suku bangsa tersebut, yakni islam dan bahasa melayu berasal dari (Indonesia) barat.

Pada awalnya, terlihat sepertinya dialek Portugis para mardijker akan dapat bertahan sebagai lingual franca penduduk Batavia, walaupun wilayah Indonesia Timur telah menggantikan peran daerah Asia Selatan sebagai sumber utama budak. Bahkan, pada pertengahan abad ke-18, posisi bahasa Portugis yang diguanakan para mardjiker masih sangat kuat sekali sehingga instruksi resmi pemerintah kepada para wijkmeester (kepala kampong) dicetak menggunakan bahasa itu.

Tetapi, sekitar awal abad ke-19 penggunaan dialek portugis mulai menghilang sangat cepat sekali, digantikan oleh rivalnya yang semakin kuat, yaitu “omong Jakarta” atau Bahasa Melayu Betawi. Bahasa itu lah yang lama kelamaan menjadi bahasa resmi.

Orang-orang bebas di Batavia yang berasal dari berbagai macam kelompok etnis pada umumnya bertempat tinggal dikampung-kampung (wijken) yang disediakan untuk mereka. Mereka hidup dibawah perlindungan kepala kampung yang disebut dengan mayor, kapten dan sebagainya.

Gelar militer ini sesuai dengan kenyataan bahwa setiap kelompok etnis diharapkan untuk dapat menyediakan pasukan milisi. Aktivitas pasukan-pasukan milis tersebut secara militer berbeda dari satu etnis dengan etnis yang lainnya dan dari satu periode ke periode lainnya.

Sistem tersebut telah memperkuat dan memperjelas pemisahan diantara kelompok etnis yang ada, namun bukan merupakan bukti yang bisa digunakan untuk menegasikan kuatnya daya asimilasi yang selalu bekerja diantara penduduk Jakarta. Jika sebuah kelompok etnis tidak cukup banyak untuk membentuk kompi sendiri, mereka digabungkan dengan kelompok etnis lain.



Sumber : Warta Kota



NO
Salah Diksi
Perbaikan
Alasan/Analisis
1
Berdasarkan pernyataan Raffles bahwa sebahagian besar budak yang ada pada tahun 1815 berasal dari Bali dan Sulawesi Selatan
Berdasarkan pernyataan Raffles bahwa sebagian besar budak yang ada pada tahun 1815 berasal dari Bali dan Sulawesi Selatan
Kata sebahagian merupakan kata tidak baku, sebaiknya diubah dengan kata sebagian.
2
serta tak ada yang berasal dari suku Jawa
serta tidak ada yang berasal dari suku Jawa
Kata tak merupakan tidak baku, sebaiknya diubah menjadi kata tidak.
3
sangat amat jelas sekali bahwa populasi Indonesia di kota ini pada waktu itu mayoritas berasal dari pulau-pulau diluar Jawa
sangat jelas bahwa populasi Indonesia di kota ini pada waktu itu mayoritas berasal dari pulau-pulau diluar Jawa
"Sangat amat jelas sekali" terlihat adanya pemborosan kata. Sebaiknya gunakan kata sangat saja agar lebih hemat.
4
populasi orang-orang Indonesia Timur presentasenya lebih kecil, namun secara keseluruhan jumlahnya cukup besar
populasi orang-orang Indonesia Timur presentasenya lebih kecil, tetapi secara keseluruhan jumlahnya cukup besar
Kata namun kurang tepat digunakan ditengah kalimat, sebaiknya gunakan kata tetapi.
5
pada pertengahan abad ke-18, posisi bahasa Portugis yang digunakan para mardjiker masih sangat kuat sekali
pada pertengahan abad ke-18, posisi bahasa Portugis yang digunakan para mardjiker masih sangat kuat.
Penggunaan kata "sangat kuat sekali" merupakan pemborosan kata sebaiknya pilih salah satu saja.
6
Tetapi, sekitar awal abad ke-19 penggunaan dialek portugis mulai menghilang sangat cepat sekali
Namun, sekitar awal abad ke-19 penggunaan dialek portugis mulai menghilang sangat cepat sekali
Kata tetapi seharusnya digunakan sebagai konjungsi yang terletak ditengah kalimat. Sebaiknya kata tetapi diubah dengan kata namun.
7
Tetapi, sekitar awal abad ke-19 penggunaan dialek portugis mulai menghilang sangat cepat sekali
Tetapi, sekitar awal abad ke-19 penggunaan dialek portugis mulai menghilang sangat cepat.
Penggunaan kata "sangat cepat sekali" merupakan pemborosan kata sebaiknya pilih salah satu saja.
8
Sistem tersebut telah memperkuat dan memperjelas pemisahan diantara kelompok etnis yang ada, namun bukan merupakan bukti
Sistem tersebut telah memperkuat dan memperjelas pemisahan diantara kelompok etnis yang ada, tetapi bukan merupakan bukti
Kata namun kurang tepat digunakan ditengah kalimat, sebaiknya gunakan kata tetapi sebagai penghubung kalimat.
9
merupakan bukti yang bisa digunakan untuk menegasikan kuatnya daya asimilasi
merupakan bukti yang dapat digunakan untuk menegasikan kuatnya daya asimilasi
Kata bisa dapat menimbulkan beda arti sebaiknya gunakan kata dapat yang sudah baku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar