Senin, 18 April 2011

DAMPAK PENDAPATAN NASIONAL BAGI LUAR NEGERI


Seperti pada tulisan sebelumnya mengenai dampak pendapatan nasional bagi dalam negeri, dalam tulisan ini akan membahas mengenai dampak pendapatan nasional bagi luar negeri. Pendapatan nasional bukan hanya akan memberikan dampak bagi dalam negeri saja, tetapi juga memberikan dampak bagi luar negeri.

Dari yang pernah dibahas pada tulisan dampak pendapatan nasional bagi dalam negeri, sudah dijelaskan pengertian dari pendapatan nasional, yaitu Pendapatan nasional ialah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Dampak positif pendapatan nasional bagi luar negeri yaitu dapat meningkatkan hubungan kerja sama dengan Negara lain. Selain itu dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dengan Negara lain sehingga akan tercipta suatu hubungan yang baik dengan Negara tersebut. Dan juga dapat meningkatkan derajat Negara terhadap Negara lain.

Selain memliki dampak positif yang telah disebutkan diatas, pendapatan nasional bagi luar negeri juga memiliki dampak negative. Dengan adanya hubungan terhadap Negara lain maka kebudayaan asing akan ikut terbawa masuk kedalam negeri secara bebas bahkan dapat menyebabkan tergesernya kebudayaan dalam negeri sendiri. Selain itu kadang rasa ketidak percayaan dan kecurigaan juga muncul dikarenakan jarak temu yang ada untuk melakukan transaksi jarang terjadi.

Kegagalan Indonesia di masa lalu dalam mengelola utang telah menyebabkan sebagian masyarakat alergi terhadap utang luar negeri dan menganggapnya sebagai beban yang harus dibayar mahal. Besarnya utang luar negeri saat ini telah menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat luas. Adanya utang yang sangat besar tersebut merupakan suatu ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan kemandirian bangsa Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.

Dari adanya dampak baik maupun buruk dari hubungan luar negeri tersebut dalam suatu Negara tetap membutuhkan adanya hubungan yang baik dengan Negara lain. Bukan hanya bidang ekonomi saja, namun dari bidang politik, social maupun lainnya. Hubungan baik bukan hanya harus dijalin bagi pihak antar dalam negeri saja melainkan hubungan dengan luar negeri juga memiliki arti penting untuk suatu Negara karena suatu Negara yang berdaulat haruslah diakui keberadaan nya oleh Negara lain. 
Selengkapnya...

Selasa, 12 April 2011

DAMPAK PENDAPATAN NASIONAL BAGI DALAM NEGERI

Pendapatan nasional ialah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pertama kali Konsep pendapatan nasional dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.

Namun, para ahli ekonomi modern tidak menyepakati pendapat tersebut, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Pendapatan Nasional tidak dapat mengukur tingkat kesejahteraan rakyat dalam suatu Negara. Jika pendapatan suatu Negara sudah tinggi bukan berarti sudah tidak ada lagi rakyat yang kekurangan didalam Negara tersebut. Namun, rakyat miskin bukanlah kemauan dari mereka sendiri, melainkan karena beberapa alasan sendiri missal saja seperti karena pendidikan yang kurang, atau bisa juga karena lapangan kerja yang tersedia tidak mencukupi didalam Negara tersebut.

Letak geografis suatu daerah dalam suatu Negara dapat mempengaruhi merata atau tidaknya pendapatan nasional, dan biasanya pendapatan nasional tidak menyebar secara merata karena masalah letak geografis tersebut. Yang sebenarnya dibutuhklan dari suatu daerah untuk meningkatkan perekonomian ialah dengan cara menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan dapat menghilangkan rakyat miskin. Dan juga selain itu pendapatan nasional akan merata dan akan meningkat jika lapangan kerja baru banyak yang tercipta.

Pendapatan nasional memiliki dampak baik dan buruk. Beberapa contoh dampak baik dari pendapatan nasional ialah:

- meningkatkan kerja sama dengan negara lain
- tumbuhnya rasa persaudaraan dengan negara lain, sehingga tercipta hubungan baik dengan Negara lain
- meningkatnya derajat negara dimata negara lain
- dapat membuat orang bersemangat untuk bekerja
- menabung dan mengadakan investas

Selain itu pendapatan nasional juga memiliki dampak buruk, diantaranya yaitu:

- masuknya kebudayaan asing secara bebas di negara kita sehingga kebudayaan negara sedniri mulai tergeser
- kerja sama dengan negara lain membuat jarak temu untuk melakukan transaksi jarang sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan
- perekonomian menurun Selengkapnya...

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PEMERINTAH

Kenaikan harga bukanlah hal yang asing lagi ditelinga masyarakat. Karena sudah sering kali kenaikan harga kadang terjadi dan membebani masyarakat. Bila pada tulisan saya yang sebelumnya, saya sudah membahas mengenai dampak kenaikan harga bagi produsen dan konsumen, maka sekarang yang akan dibahas ialah dampak kenaikan harga bagi pemerintah.

Jika terjadi kenaikan harga, maka masyarakat selalu ingat terhadap pemerintah. Itu semua karena naik atau tidaknya suatu harga ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena hali ini pula jika terjadi kenaikan harga maka yang menjadi sasaran kekecewaan masyarakat ialah pemerintah khususnya DPR yang merupakan wakil rakyat, biasanya masyarakat melakukan kegiatan demo untuk mengkritik pemerintah atas kenaikan harga tersebut.

Namun jika diteliti lebih dalam, kenaikan harga bukanlah suatu keinginan pemerintah yang tanpa alasan. Semua itu dilakukan oleh pemerintah karena memiliki beberapa alasan misalnya saja karena alasan untuk mengangkat perekonomian dari keterpurukan. Namun alasan tersebut juga terkadang kurang dapat diterima karena pasti akan menimbulkan masalah social.

Langkah pemerintah dalam mengambil keputusan untuk menaikkan harga memang selalu diliputi oleh pro dan kontra dari semua pihak. Untuk itu bukanlah suatu hal yang mudah bagi pemerintah untuk mengambil suatu keputusan. Pemerintah harus dapat lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan apa yang paling baik untuk perekonomian dan kebijakan apa pula yang tidak terlalu membebani masyarakat. Jika pemerintah kurang berhati-hati dalam mengambil keputusan bisa saja pemerintah akan memancing gejolak masyarakat dan menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dari semua yang sudah dibahas dalam tulisan dampak kenaikan harga, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga bukan saja memeberikan dampak bagi produsen dan konsumen (masyarakat) saja, melainkan pemerintah juga ikut mendapatkan dampaknya pula walaupun dalam hal ini pemerintah lah yang menentukan kebijakan kenaikan harga tersebut. Selengkapnya...

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI KONSUMEN

Seperti dalam tulisan sebelumnya, kenaikan harga dapat memberikan dampak bagi semua elemen masyarakat. Dari tulisan sebelumnya telah dibahas dampak kenaikan harga bagi produsen, dan pada tulisan kali ini akan membahas mengenai dampak kenaikan harga bagi konsumen.

Seperti yang kita tahu, dalam ilmu ekonomi selalu erat hubungan nya antara produsen dengan konsumen, Kedua pihak tersebut memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dan saling bergantungan. Pihak produsen memiliki pengaruh terhadap konsumen, dan sebaliknya.

Konsumen merupakan pihak yang memiliki uang untuk membeli barang dan jasa baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan konsumen juga memiliki perilaku seperti mencari, membeli, menggunakan, menimbang, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka dikenal dengan perilaku konsumen.

Seperti yang kita tahu, barang yang telah diproduksi oleh produsen memiliki tingkat kualitas yang berbeda-beda, mulai dari kualitas yang biasa hingga kualitas tinggi. Biasanya untuk orang dengan tingkat menengah kebawah lebih memilih harga yang terjangkau namun tetap mendapatkan kualitas barang yang lumayan bagus. Berbeda dengan orang tingkat menengah ke atas, mereka lebih tidak memikirkan berapa besar harga barang tersebut karena mereka lebih mementingkan kualitas yang bagus dan dapat memenuhi kepuasan mereka setelah membeli barang tersebut.

Di Indonesia, lebih banyak terdapat orang-orang yang lebih kritis terhadap harga barang hasil produksi, mungkin itu semua dikarenakan perekonomian masyarakat Indonesia yang dapat dikatakan masih kurang bagus. Sering kali terdengar demo terjadi dimana-mana jika pemerintah merencanakan aka nada kenaikan harga.
Dari kenaikan harga yang terjadi, dampak langsung sangat bisa dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah. Karena harga yang menjadi lebih tinggi sedangkan pendapatan mereka tidak bertambah maka masyarakat menengah kebawah biasanya lebih mencari barang dengan harga yang lebih rendah walapun harus membeli barang dengan kualitas yang kurang bagus atau misalkan dapat dikatakan barang ‘kualitas kelas dua’. Selain itu biasanya produsen juga dapat memproduksi barang imitasi atau biasa kita kenal sebagai barang bajakan. Karena penampilan luarnya terlihat seperti barang aslinya, biasanya barang bajakan juga memiliki banyak peminat.

Biasanya barang yang dibajak tersebut adalah barang pakai, namun tak sedikit pula produsen nakal yang membajak makanan agar dapat menekan harga produksi namun tetap mendapatkan laba dari hasil produksinya. Hal seperti ini yang memberikan kerugian bagi masyarakat. Karena jika makanan yang ditiru tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dapat mempengaruhi kesehatan konsumen.

Jika sudah terjadi kenaikan harga sebaiknya lebih bisa mengatur keuangan sendiri. Jangan memaksakan untuk hidup mewah, bersikaplah sederhana namun tetap memberikan kepuasan. Karena pada umumnya masyarakat tidak menginginkan terjadinya kenaikan harga. Bersikap cerdas dalam memilih barang apa yang harus dibeli dan dikonsumsi paling utama merupakan langkah yang paling bijak agar pendapatan dan pengeluaran dapat berjalan seimbang. Selengkapnya...

Minggu, 10 April 2011

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PRODUSEN


Dalam suatu Negara sudah biasa jika terjadi turun naik dari suatu harga, khususnya didalam negeri kita sendiri yaitu Indonesia. Banyak pihak yang mendapatkan pengaruh dari kenaikan harga tersebut. Bukan hanya para konsumen, namun produsen dan pemerintah juga mendapatkan dampak dari kenaikan harga tersebut. Dan dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai dampak kenaikan harga bagi produsen.


Kenaikan harga merupakan suatu masalah rumit yang sering terjadi dalam perekonomian, dan kenaikan harga dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap hamper semua elemen masyarakat yang ikut terlibat didalamnya.
Produsen merupakan pihak yang melakukan kegiatan produksi ataupun sebagai penghasil komoditas ekonomi. Produsen sebagai pelaku produksi merupakan pihak yang dapat menjadikan bahan mentah atau setengah jadi menjadi suatu barang yang memiliki niali ekonomi atau menghasilkan suatu keuntungan bagi pihak yang bersangkutan. Disebut pula penghasil komoditas ekonomi jika produsen tersebut mengolah sesatu yang dimilikinya sehingga menghasilkan sesuatu benilai ekonomi, misalnya kebutuhan pangan yang dapat dijual mentah.

Produsen merupakan pihak yang termasuk mendapatkan kesulitan yang serius jika terjadi kenaikan harga. Semua itu dikarenakan produsen membutuhkan bahan baku untuk melakukan proses produksi, jadi jika harga bahan baku naik maka akan mempengaruhi produsen tersebut. Bahan baku merupakan hal paling utama untuk berjalan nya suatu produksi, jika bahan baku mengalami kenaikan harga maka pihak produsen harus mampu mengkalkulasikan antara pengeluaran dalam proses produksi dengan laba dari hasil produksi tersebut.

Jika terjadi kenaikan harga, produsen terpaksa harus mengambil langkah pintar untuk menangani masalah ini. Cara yang mungkin dapat diambil yaitu dengan menaikkan harga jual barang hasil produksi walupun resiko yang didapat yaitu tingkat penjualan barang mungkin akan menurun yang dikarenakan konsumen lebih meimilih untuk mencari harga yang lebih murah. Selain cara tersebut mungkin produsen juga dapat mengambil jalan lain yaitu produsen dapat menjual barang dengan harga sama namun ukuran barang dari hasil produksi tersebut diperkecil sehingga bahan baku yang dipakai juga berkurang. Biasanya cara seperti ini dipakai oleh produsen kue, sehingga konsumen tetap bertahan walaupun terkadang menuai protes.
Selengkapnya...

Minggu, 03 April 2011

TUGAS 5


TUGAS 5
NAMA   :  RACHMATUNNISA
KELAS    :  2 KA 21
NPM      :  15109843
SOAL:
1. Pengertian uang.
2. Jenis – jenis uang.
3. Pengertian dan jenis bank.
4. Macam – macam kebijakan moneter.
5. Arsitektur perbankan Indonesia.



JAWABAN :
1.      Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

2.      Jenis-jenis uang

Uang tergolong dalam beberapa jenis diantaranya ialah :

ü  Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut disebut hak oktroi.

Macam-macam Uang Kartal :

-         Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efisien.

-         Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah.

ü Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.

ü Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik.

3.     Bank merupakan sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Jenis-jenis Bank:

a.  Berdasarkan fungsinya, bank digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

·         Bank Sentral
Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.
Bank sentral di Indonesia yaitu bank Indonesia.
·         Bank Umum
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 Pengertian dari Bank Umum ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).
·         Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

b.  Berdasarkan kegiatan operasionalnya, bank digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
·         Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
·         Bank Syariah
Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan.

c.  Berdasarkan Kepemilikannya bank digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
·   Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula.
Contoh : Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank DKI, dsb
·   Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.
Contoh: Bank Danamon, bank Muamalat, bank Central Asia, dsb.
·   Bank Milik Asing
Bank milik Asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contoh: City Bank, ABN AMRO Bankm dsb.

4.     Macam – macam kebijakan Moneter
a.      Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menjual surat-surat berharga pada saat inflasi dan membeli/ menarik surat-surat berhaga pada saat deflasi. Apabila pemerintah menghendaki menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah harus menjual obligasi di pasar bebas. Bank Indonesia dalam kebijakan pasar terbuka dengan menngeluarkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Pasar Uang.

b.      Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan suku bunga pada saat inflasi dan menurunkan pada saat deflasi, ditunjukkan untuk menaikkan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal diskontonya atau discount rate policy (tingkat bunga yang dikenakan pada bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah uang yang beredar cenderumg berkurang, begitu sebaliknya.

c.       Kebijakan Cadangan kas (Cash Ratio Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi, atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yan mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. 

d.      Kebijakan Kredit Ketat
Yaitu kebijakan pemerintah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit, kredit boleh diberikan asal memenuhi syarat 5C, Character, Capability, collateral, capital, dan Condition of economy, tetapi pada saat deflasi syarat dapat dipelonggar. Bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal memberikan kredit kepada nasabah melalui berbagai macam peraturan kredit.

e.      Kebijakan Dorongan Moral (Moral Suasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.

f.        Kebijakan Sanering
Yaitu kebijakan memotong nilainominal pada saat inflasi, misalnya Rp 1.000,00 menjadi Rp 1,00

g.      Kebijakan Devaluasi
Yaitu menurunkan nilai mata uang asing, dengan tujuan mendorong ekspor dan menghambat impor.

h.      Kebijakan revaluasi
Yaitu kebijakan menaikkan nilai mata uang sendiri terhadap nilai mata uang asing.

5.     Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk,  dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.   Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
pada tanggal 9 Januari 2004 Bank Indonesia telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API
Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.



Selengkapnya...

TUGAS 4

TUGAS 4

NAMA : RACHMATUNNISA
NPM : 15109843
KELAS : 2 KA 21



1. Pengertian pasar.

2. Jenis – jenis pasar.

3. Metode perhitungan pendapatan nasional.

4. Masalah perhitungan pendapatan nasional.

5. APBN 2010.

JAWABAN :


1. Pengertian pasar dalam arti sempit ialah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.

menurut W.J. Stanton, pasar ialah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.


2. Pasar terbagi atas beberapa jenis, yaitu:


a. Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya


Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata dan pasar tidak nyata(abstrak) seperti penjelasan dibawah ini:


ü Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

ü Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.


b. Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya

Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.


c. Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi

Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

- Pasar Lokal

- Pasar Daerah

- Pasar Nasional

- Pasar Internasional


d. Jenis pasar menurut cara transaksinya


Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.


Ø Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

Ø Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.


Jenis – jenis pasar dalam ekonomi :


v Pasar Barang

pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni :

o Pasar Barang Nyata / Riil
Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, pasar kaget, dan lain-lain.

o Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.

v Pasar Jasa / Tenaga

Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Jasa tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat dihasilkan bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya.

v Pasar Uang dan Pasar Modal

- Pasar Uang

Pasar Uang adalah pasar yang memperjual belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga relatif besar.

- Pasar Modal

Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.

3. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

b. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).


c. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).


4. Masalah Perhitungan Pendapatan Nasional

- Perhitungan ganda (double accounting) dan Nilai Tambah (Value Added)

- Nominal dan Riil

- GDP dan GNP

- Non-market activities

5. APBN 2010.

Perhitungan besaran-besaran APBN 2010 dihitung berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro yang diprakirakan akan terjadi pada tahun tersebut.

a. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,5 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi akan berasal dari permintaan domestik dan membaiknya sisi penawaran. Selain melalui perbaikan kesejahteraan PNS, TNI/Polri, dan Pensiunan melalui kenaikan gaji, pertumbuhan ekonomi 2010 juga akan didorong melalui stimulus fiskal guna meningkatkan lapangan kerja melalui infrastruktur dasar, perlindungan sosial rakyat miskin, dan proyek-proyek padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Ekspor diperkirakan masih akan relatif lambat, tetapi membaik bila dibandingkan dengan tahun 2009 karena perekonomian dunia yang diperkirakan mulai mengalami sedikit perbaikan. Dari sisi penawaran agregat, pertumbuhan ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh berbagai upaya pembenahan di sektor riil, kemajuan dalam pembangunan infrastruktur;

b. Seiring dengan meningkatnya permintaan domestik akibat pemulihan ekonomi dan mulai meningkatnya harga komoditi, tingkat inflasi tahun 2010 diperkirakan akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencapai sebesar 5,0 persen. Koordinasi yang baik dan harmonisasi kebijakan antara Bank Indonesia dan Pemerintah akan menjadikan sasaran inflasi lebih kredibel. Di samping kehati-hatian Bank Indonesia dalam menjalankan kebijakan moneternya serta kestabilan nilai tukar rupiah, kegiatan perekonomian yang semakin meningkat diperkirakan masih dapat diimbangi dari sisi produksi seiring dengan membaiknya investasi. Akibatnya, tekanan harga dari sisi permintaan dan penawaran tidak memberikan tekanan terhadap harga barang-barang secara keseluruhan. Fluktuasi harga di pasar komoditi internasional serta tingginya harga minyak mentah dunia memang diperkirakan akan tetap memberikan tekanan terhadap inflasi dalam negeri. Namun, Pemerintah akan selalu dan terus melakukan langkah-langkah evaluasi kebijakan fiskal agar berjalan secara harmonis dengan kebijakan moneter. Dari sisi penawaran, Pemerintah akan menjaga ketersediaan pasokan terutama produk-produk yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pergerakan inflasi, seperti beras dan bahan bakar minyak;

c. Rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan sebesar Rp10.000/US$. Dari sisi fundamental, Neraca Pembayaran Indonesia akan tetap mencatat surplus yang berpotensi meningkatkan cadangan devisa. Cadangan devisa yang meningkat berpengaruh positif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah;

d. Sejalan dengan inflasi yang terkendali dan nilai tukar yang stabil, maka ada ruang untuk menurunkan tingkat bunga ke tingkat yang lebih rendah secara bertahap dan hati-hati. Rata-rata suku bunga SBI 3 bulan diperkirakan sebesar 6,5 persen;

e. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) di pasar internasional diperkirakan mencapai sebesar US$65 per barel;

f. Dalam tahun 2010, lifting minyak mentah Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 0,965 juta barel per hari.
Selengkapnya...

TUGAS 3


TUGAS 3

NAMA  : RACHMATUNNISA
NPM     : 15109843
KELAS  : 2 KA 21

1. pengertian produsen
2. fungsi2 produksi
3. macam2 biaya
4. penerimaan/keuntungan:
-Total
-Marginal
-Rata2

Jawaban:
1.   pengertian produsen
Produsen ialah individu , kelompok maupun suatu badan usaha yang membuat usaha dan menghasilkan suatu barang maupun jasa. Individu, kelompok maupun badan usaha tersebut berbadan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
2.   Fungsi – fungsi produksi
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya
fungsi – fungsi produksi meliputi :

ü  Perencanaan dan desain produk.
ü  Perencanaan kapasitas produk.
ü  Perencanaan layout pabrik.
ü  Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik.
ü  Perencanaan Bahan Baku

3.   Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Macam-macam Biaya (cost) :

o   Biaya Pabrikasi
-       Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll. 
-       Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi 

o   Biaya Non-Pabrikasi
-       Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan 
-       Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

o   Departemen :
-       Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-       Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

4.   Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.

Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P

Jenis-jenis Penerimaan :

·         Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
·         Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
·         Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas

Keuntungan adalah selisih lebih antara harga pokok dan biaya yang dikeluarkan dengan penjualan. Kalangan ekonom mendefi-nisikannya sebagai : Selisih antara total penjualan dengan total biaya, total penjualan yakni harga barang yang dijual.
Selengkapnya...