Selasa, 12 April 2011

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI KONSUMEN

Seperti dalam tulisan sebelumnya, kenaikan harga dapat memberikan dampak bagi semua elemen masyarakat. Dari tulisan sebelumnya telah dibahas dampak kenaikan harga bagi produsen, dan pada tulisan kali ini akan membahas mengenai dampak kenaikan harga bagi konsumen.

Seperti yang kita tahu, dalam ilmu ekonomi selalu erat hubungan nya antara produsen dengan konsumen, Kedua pihak tersebut memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dan saling bergantungan. Pihak produsen memiliki pengaruh terhadap konsumen, dan sebaliknya.

Konsumen merupakan pihak yang memiliki uang untuk membeli barang dan jasa baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan konsumen juga memiliki perilaku seperti mencari, membeli, menggunakan, menimbang, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka dikenal dengan perilaku konsumen.

Seperti yang kita tahu, barang yang telah diproduksi oleh produsen memiliki tingkat kualitas yang berbeda-beda, mulai dari kualitas yang biasa hingga kualitas tinggi. Biasanya untuk orang dengan tingkat menengah kebawah lebih memilih harga yang terjangkau namun tetap mendapatkan kualitas barang yang lumayan bagus. Berbeda dengan orang tingkat menengah ke atas, mereka lebih tidak memikirkan berapa besar harga barang tersebut karena mereka lebih mementingkan kualitas yang bagus dan dapat memenuhi kepuasan mereka setelah membeli barang tersebut.

Di Indonesia, lebih banyak terdapat orang-orang yang lebih kritis terhadap harga barang hasil produksi, mungkin itu semua dikarenakan perekonomian masyarakat Indonesia yang dapat dikatakan masih kurang bagus. Sering kali terdengar demo terjadi dimana-mana jika pemerintah merencanakan aka nada kenaikan harga.
Dari kenaikan harga yang terjadi, dampak langsung sangat bisa dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah. Karena harga yang menjadi lebih tinggi sedangkan pendapatan mereka tidak bertambah maka masyarakat menengah kebawah biasanya lebih mencari barang dengan harga yang lebih rendah walapun harus membeli barang dengan kualitas yang kurang bagus atau misalkan dapat dikatakan barang ‘kualitas kelas dua’. Selain itu biasanya produsen juga dapat memproduksi barang imitasi atau biasa kita kenal sebagai barang bajakan. Karena penampilan luarnya terlihat seperti barang aslinya, biasanya barang bajakan juga memiliki banyak peminat.

Biasanya barang yang dibajak tersebut adalah barang pakai, namun tak sedikit pula produsen nakal yang membajak makanan agar dapat menekan harga produksi namun tetap mendapatkan laba dari hasil produksinya. Hal seperti ini yang memberikan kerugian bagi masyarakat. Karena jika makanan yang ditiru tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dapat mempengaruhi kesehatan konsumen.

Jika sudah terjadi kenaikan harga sebaiknya lebih bisa mengatur keuangan sendiri. Jangan memaksakan untuk hidup mewah, bersikaplah sederhana namun tetap memberikan kepuasan. Karena pada umumnya masyarakat tidak menginginkan terjadinya kenaikan harga. Bersikap cerdas dalam memilih barang apa yang harus dibeli dan dikonsumsi paling utama merupakan langkah yang paling bijak agar pendapatan dan pengeluaran dapat berjalan seimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar