Jumat, 04 Mei 2012

BAGAIMANAKAH SEBAIKNYA MASYARAKAT MENYIKAPI KENAIKAN BBM?

Pemberitaan akan kenaikan harga bbm telah mengguncang tanah air kita selama beberapa minggu belakang.  Pemerintah mengejutkan rakyat Indonesia dengan mengusulkan kenaikan harga bbm kepada DPR. Pemerintah melakukan hal ini bukannya tanpa alasan. Masalah konflik timur tengah yang menyebabkan ketidakstabilan harga minyak dunia digadang gadang pemerintah sebagai alasan utama mengapa harga bbm di Indonesia harus disesuaikan atau dengan kata lain dinaikkan.

Pro dan kontra di masyarakat tak terelakan lagi.  Terdapat opini di masyarakat bahwa pemerintah tidak ada perlunya  menaikkan harga bbm. Karena dirasa apabila harga bbm dinaikkan tentu hal ini akan membuat kehidupan masyarakat kecil akan semakin sulit. Pemerintah dinilai tidak peka akan keadaan dari rakyatnya. Banyak orang yang berpikir bahwa anggaran subsidi pada APBN masih dapat dipertahankan. Sebaliknya, anggaran-anggaran yang tidak penting lainnya seharusnya harus ditekan. Agar pengeluaran Negara bisa menjadi lebih efisien. Kontra terhadap kebijakkan pemerintah yang mengejutkan ini disuarakan dengan lantang oleh kaum mahasiswa di seluruh penjuru tanah air. Mereka mengatasnamakan penyambung lidah rakyat mendatangi kantor-kantor pemerintahan pusat maupun daerah. Sempat terjadi kekhawatiran bahwa Indonesia akan mengalami kejadian seperti  Mei 1998. Karena demo penolakkan kenaikkan harga bbm agak megarah anarkis yang menyebabkan kerusuhan dimana – mana.  Tetapi untungnya kekhawatiran tersebut tidak terbukti dikarenakan DPR telah memutuskan menunda kenaikkan harga BBm untuk beberapa waktu kedepan. Keresahan rakyat banyak agak mereda setelah pembatalan kenaikkan harga bbm ini diumumkan. Tetapi perasaan resah masih tertambat di hati rakyat kebanyakkan karena suatu saat harga bbm akan naik juga. Dan tentunya hal ini akan menyebabkan kenaikan harga barang-barang pokok dan kebutuhan sehari-hari.
Namun adakalanya beberapa orang menyetujui akan kebijakan pemerintah mengenai kenaikkan harga bbm. Mereka beranggapan maklum terhadap kebijakn tersebut. Karena mereka menyadari ketidakstabilan harga minyak dunia yang semakin kian tak menentu . Konflik di timur tengah dinilai masih akan berkelanjutan dan bukan tidak mungkin harga minyak sewaktu-waktu dapat melonjak dengan sangat tinggi. Dan hal ini tentu akan membebani biaya anggaran APBN pemerintah.
Lalu bagaimanakah kita menyikapi kenaikkan harga bbm ini?
Tentu apabila laju kenaikkan harga minyak mentah dunia tak bisa dibendung lagi. Maka jalan satu-satunya untuk menyelamatkan kestabilan negaran dengan menaikkan harga bbm di dalam negeri. Harga BBM boleh dinaikkan teteapi sesaat harga minyak mentah dunia stabil kembali. Diharapkan pemerinath menyesuaikan kembali harga bbm di dalam negeri.
Sebagai bangsa muslim terbesar di dunia seharusnya kita  alangkah lebih baiknya  dapat menyikapi hal seperti ini dapat disikapi dengan tenang .  Tanpa ada kekacauan dia antara kita.  Untuk menyikapi masalah ketidakstabilan harga minyak mentah dunia  seharusnya pemerintah harus lebih serius lagi dalam menggarap enegi alternatif yang lain seperti gas alam dan bahan bakar terbarukan. Tentu hal ini akan membantu pemerintah untuk meyelesaikan masalah Dunia perminyakkan seperti ini.
Sampat saat ini harga BBm di Indonesia khususnya minyak bersubsidi  masih tetap tidak ada perubahan . bahan  bakar  premium tetap dikisaran Rp. 4500 perliter
Semoga saja energy alternative dapat digunakan secepatnnya sehinnga keributan-keributan dari unjuk rasa dapat ditekan dan diminimalisir.


SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar