Tomcat kini kian lengket dengan kuping masyarakat Indonesia. Seperti yang kita tahu akhir – akhir ini pemberitaan tentang serangga kecil ini kian menjadi saja. Diberitakan bahwa serangga ini telah menelan banyak korban alias orang – orang yang harus terluka karena diakibatkan sengatan racun serangga ini. Beredar berita melalui jejaring sosial bahwa racun yang dihasilkan serangga ini 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra. Kabar burung ini ternyata telah berhasil membuat masyarakat Indonesia kebanyakan resah akan hal ini. Wabah tomcat ini pertama kali muncul di daerah Surabaya. Dan hingga kini ditemukan berbagai kasus orang – orang yang terluka karena diakibatkan terkena racun dari si tomcat.
Tetapi satu hal yang pasti, menurut pakar serangga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengatakan, "Memang ada benarnya itu. Tapi racun serangga ini targetnya berbeda dengan racun kobra."
Menurut Hari, racun kobra biasanya langsung menuju ke jaringan saraf sehingga dampaknya bisa fatal. Sementara, racun kumbang Paederus hanya menyerang bagian kulit.
Hari mengimbau masyarakat agar tak terlalu panik sebab racun Tomcat tak menimbulkan kematian. Racun "cuma" akan mengakibatkan kulit gatal, melepuh seperti terkena luka bakar dan mengeluarkan cairan.
Kepada warga yang terserang, Hari mengimbau untuk segera mencuci bagian yang diserang dengan air sabun sehingga racun bisa sedikit dinetralisir.
Dengan semakin resahnya masyarakat akan wabah tomcat ini. Hal ini membuat semua pihak kebakaran jenggot kerepotan meghadapi hal ini.
Namun Pusat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dari Kementrian Kesehatan memperingati warga agra tidak panik menghadapi si serangga imut ini.
Berikut Beberapa Tips menghadapi serangga kecil tersebut, menurut Dirjen P2PL Prof dr Tjandra Yoga Aditama.
· Jangan sampai terkena lendir atau racun dalam perut Tomcat, sebab itu akan membuat kulit melepuh. Jika Tomcat melekat di kulit, siram menggunakan air hingga pergi.
· Jangan memencet Tomcat, sebab lendirnya adalah racun.
· Jika telah terkena racun Tomcat, jangan digosok atau dihapus dengan tangan. Aliri dengan air, agar racun tersebut hilang terbawa air. Bawa ke puskesmas atau dokter untuk pengobatan selanjutnya.
· Potong tanaman yang berlebihan dan menjulur mendekati rumah. Tanaman merupakan tempat hidup Tomcat.
· Tutup jendela dan pintu serta hindarkan anak bermain di tempat terbuka yang banyak terdapat kumbang ini.
Semoga beberapa tips di atas dapat mengurangi rasa was – was serta khawatir para pembaca dari serangan si tomcat ini. Karena sebenarnya serangga ini tidak hanya memberikan kesusahan semata untuk orang – orang. Melainkan serangga tomcat telah berjasa banyak dalam megurangi dan membasmi hama – hama yang mengganggu persawahan dari para petani. Serangga tomcat ini menjadi predator alami bagi hama semisalnya wereng. Dengan adanya manffat yang didapatkan melalui serangga ini. Diharapkan agar serangga ini dibasmi secara habis-habisan dengan bahna cairan kimia berbahaya. Karena akan menggangu rantai makanan di alam. Tentu perkembangan dari makanan si tomcat ini (Hama – hama) akan menjadi – jadi dan akibatnya persawahan rusak dan ini justru merugikan banyak orang.
Sebenarnya serangga tomcat ini tidak perlu dihadapi dengan rasa panik yang berlebihan. Karena kita seharunya menyikapi hal ini dengan tenang dan tanpa kepanikan. Sebaliknya kita dapat lebih memanfaatkan serangga tomcat ini sebagai predator alami bagi para hama. Ketimbang mengusir hama dengan bahan kimia lebih baik menggunakan predator alaminya, yaitu si serangga kecil tomcat ini.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar