TUGAS 1
NAMA : RACHMATUNNISA
KELAS : 3KA21
NPM : 15109843
Jepang Luncurkan Satelit Mata-mata
Jepang meluncurkan satelit mata-mata baru ke orbit, Jumat (23/8). Langkah ini sebagai usaha terbaru mempercepat pengamatan terhadap ancaman rudal Korea Utara.
Roket H-2A Jepang yang membawa satelit optik pengumpul informasi tersebut, tinggal landas pukul 13.36 waktu setempat (11.36 WIB) dari pusat antariksa Tanegashima di barat daya Jepang. "Roket itu sukses diluncurkan dan satelit kemudian terpisah menuju ke orbit yang mengelilingi bumi," kata pejabat dari Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA).
Roket H-2A Jepang yang membawa satelit optik pengumpul informasi tersebut, tinggal landas pukul 13.36 waktu setempat (11.36 WIB) dari pusat antariksa Tanegashima di barat daya Jepang. "Roket itu sukses diluncurkan dan satelit kemudian terpisah menuju ke orbit yang mengelilingi bumi," kata pejabat dari Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA).
Tindakan tersebut merupakan usaha terbaru Jepang untuk membangun sistem pengumpulan data intelijen setelah rudal Korut diluncurkan ke arah Kepulauan Jepang pada 1998. Di tengah tekanan internasional, Korut kembali meluncurkan rudal yang diyakini sebagai rudal generasi ketiga Taepodong-2 pada April 2009 dengan perkiraan jangkauan terbang seluas 6.700 kilometer.
Jepang saat ini memiliki tiga satelit pengumpul informasi di orbit dan satelit terbaru itu akan menggantikan salah satu dari tiga satelit yang telah melewati masa berlaku. Ketiga satelit itu merupakan satelit optik yang dapat menangkap gambar pada siang hari dan saat cuaca cerah. Dalam dua tahun mendatang, Jepang berencana meluncurkan dua satelit radar yang dapat menangkap gambar pada malam hari dan saat cuaca mendung. Biaya pengembangan empat satelit itu mencapai 36 miliar yen (Rp 4,2 triliun), dengan ongkos peluncuran mencapai 10 miliar yen (Rp 1,1 triliun).
Sebelumnya, roket tersebut dijadwalkan untuk dikirim ke orbit pada 28 Agustus. Namun JAXA dan perusahaan industri berat Mitsubishi harus menunda peluncuran sebanyak tiga kali karena kondisi cuaca yang buruk akibat badai dan penemuan kesalahan pada sistem.(Antara/AFP/ULF)
Analisis:
Kata meluncurkan jika dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti menjalankan (kereta, mobil, dsb) dng cepat; meresmikan. Penulis menunjukkan adanya kesetiaan bahasa dengan memilih kata meluncurkan, karena biasanya banyak orang yang lebih sering menggunakan kata launching daripada kata meluncurkan.
Kata orbit menunjukkan tidak ada kesetiaan bahasa (orbit=lintas edar benda langit).
Kata informasi menunjukkan tidak adanya kesetiaan bahasa, karena informasi merupakan kata serapan dari kata information. Kata informasi dapat digantikan dengan kabar atau berita
Kata tinggal landas menunjukkan adanya kesetiaan bahasa karena dalam beberapa artikel lain lebih banyak menggunakan kata takeoff.
Kata radar menunjukkan tidak ada kesetiaan bahasa (radar=gelombang pendeteksi jarak).
Kata sistem juga menunjukkan tidak adanya kesetiaan bahasa, karena merupakan kata serapan dari kata system.
Kata data menunjukkan tidak ada kesetiaan bahasa (data=keterangan nyata).
Kata intelijen menunjukkan tidak adanya kesetiaan bahasa, merupakan kata serapan dari bahasa inggris (intelligence = orang yang mengamati sesuatu rahasia).
Kata satelit dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti alat yg diluncurkan mengedari planet. Penulis menunjukkan tidak ada kesetiaan bahasa dengan memilih kata satelit yang merupakan serapan dari kata asing satellite (kata dalam bahasa inggris).
Secara keseluruhan artikel tersebut dapat dikatakan menunjukkan adanya kesetiaan bahasa namun juga terdapat ketidaksetiaan bahasa. Menurut saya pemilihan beberapa kata yang dilakukan oleh penulis sudah menunjukkan adanya kesetiaan bahasa dengan lebih memilih kata-kata yang benar dalam Bahasa Indonesia. Namun masih ada beberapa kata juga yang masih menggunakan kata serapan dari bahasa asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar