Organisasi informal terdiri dari hubungan yang tidak resmi dan dapat dikatakan sebagai cerminan dari organisasi formal. Kemungkinan yang ada yaitu organisasi informal tidak akan terbentuk jika organisasi formal tidak ada.
Organisasi informal mempunya sifat-sifat , diantaranya yaitu:
1. Hubungan didalamnya lebih bersifat spontan dan tidak terorganisir
2. Tidak beracuan pada pengendalian manajemen seperti organisasi formal
Organisasi informal lebih mengutamakan kepentingan anggotanya, karena hubungan keterikatan mereka dalam membentuk suatu organisasi tersebut dengan harapan yang sama sangatlah penting. Karena hal itulah yang menyebabkan mereka dapat berkumpul membentuk suatu ikatan. Berbeda dengan organisasi formal yang tiap hubungan antar anggota ditentukan atau di atur oleh suatu aturan ataupun struktur dalam organisasi yang harus dijalankan.
Ada beberapa contoh organisasi informal yang sering dijumpai disekeliling kita, diantaranya yaitu kegiatan arisan yang sering dilakukan oleh kebanyakan kaum ibu disuatu lingkungan tempat tinggalnya, ataupun kegiatan belajar bareng yang sering kali dilakukan oleh pelajar.
1. Kegiatan arisan
Kegiatan arisan merupakan suatu salah satu bentuk organisasi informal. Mengapa dikatakan organisasi informal? Karena arisan merupakan perkumpulan yang tidak memiliki ikatan hokum ataupun diatur sesuai dengan manajemen yang ada. Arisan lebih bertumpu pada kebiasaan yang ada pada suatu kelompok, yang bersifat spontan, namun tetap dengan tujuan yang sama demi terwujudnya harapan bersama.
2. Belajar kelompok
Belajar kelompok juga salah satu contoh dari organisasi informal. Belajar kelompok merupakan suatu perkumpulan yang terbentuk karena adanya suatu keinginan bersama misalnya ‘ingin mengerti pelajaran atau lebih mahir dalam pelajaran’. Namun dalam perkumpulan tersebut tidak diatur sesuai struktur manajemen yang ada, namun berjalan dengan spontan atas inisiatif dari anggota-anggota kelompok tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar