Rabu, 24 November 2010

Sebut saja Pak Tua

Jika anda dengar kata Pak Tua apa yang ada dipikiran kalian?

Ya, pastinya lelaki yang sudah tak muda lagi bahkan dapat dikatakan seorang yang sudah berumur.
Saya melihat lelaki gigih itu yang tanpa lelah mencari sesuap nasi dari rumah ke rumah. Ia jujur, walaupun hidupnya serba pas-pasan atau mungkin bisa dibilang agak kekurangan. Tapi saya suka sosok lelaki tua itu yang selalu tertawa tanpa terlihat ada beban berat yang dipikulnya. Saya senang melihat ia yang tetap semangat menjalani hidup walaupun seharusnya lelaki seumuran beliau sudah harus bersantai dirumah menikmati hari tuanya. Setelah saya tau, ternyata ia mempunya istri dan seorang anak lelaki. Istrinya bekerja sebagai tukang masak di dapur umum sedangkan anak lelakinya hanya pekerja kontrak. Istri nya jarang sekali pulang , bisa satu kali dalam dua minggu, satu bulan sekali atau bahkan lebih jarang dari itu.
Kemarin pak tua itu kerumah saya, ia punya keahlian dalam listrik dan kebetulan ia juga pensiun-an perusahaan listrik, jadi kemarin ia datang untuk membetulkan listrik dirumah. Dimulai saat ia datang ia dengan nada guyon nya minta di ajarkan menggunakan Handphone barunya, memang hp keluaran lama sih tapi bagi dia itu sudah bagus. Ia bingung bagaimana cara memakainya, bahkan mengaktifkan nya pun ia kebingungan. Lalu saat sudah saya aktifkan, ada sms dari istri nya , karena dia tidak terlihat jelas layar hp nya maka ia menyuruhku membukakan sms itu dan membacakan nya , dan ternyata saya justru merasa ngga tega membacakan nya "pak, kalo nanti dapat uang jangan lupa ya buat bayar utang 50ribu" astagfirulllah kalo uang upahnya untuk bayar utang bagaimana dengan biaya makan nya sehari hari? sedangkan pekerjaan nya saja tak menentu. Dan lagi katanya sih anak lelakinya itu sombong dan selalu 'menggerogoti' ayahnya. tapi saat saya membacakan sms itu ia tetap tertawa sambil bicara "hehehe wah istri saya ini".
Setelah sudah agak sore jam 3an lewat kayanya, pak tua menghampiri saya "wah puyeng nih kacamata patah kebelah dua lagi hehehe" ucapnya sambil tetap tertawa. Hem tambah deh saya kasihan ngeliatnya , ngga tega banget. Ternyata kacamata itu bisa pecah karena ia kesetrum saat lagi benerin listrik, nah dia kaget terus lompat eh kacamatanya deh jadi korban.
Akhirnya ia pulang dan esok hari ia datang lagi sampai 3 hari kerja dirumah saya. Saat hari ketiga malamnya , ternyata listrik rumah konslet, ya udahlah terpaksa nelfon pak tua lagi, daaaaaan dengan penuh tanggung jawab ia datang lagi ke rumah padahal jarak dari rumah dia ke rumah saya itu lumayan jauh juga , kira-kira 1 jam dan ia naik angkutan umum. Wow itu yang bikin saya tambah bangga sama beliau. Sosok lelaki tua namun tetap semangat dan bertanggung jawab.
Semoga tetep semangat ya Pak ! tetep ceria sampai kapanpun :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar